Anies Pupuk dan Perkuat Semangat Relawan Agar Tetap Memiliki Idealisme

Uwrite.id - Jakarta – “Teman-teman semua membuat politik menjadi menyenangkan dan penuh dengan keceriaan, ya ada perbedaan tapi itu ditanggapi dengan suasana penuh keceriaan. Teman-teman mengembalikan, menghidupkan dan menggandakan semangat itu,” ungkap Anies, Sabtu petang (07/02) di kegiatan Humanies Project, Gedung Pusat Perfilman Usmar Ismail, Rasuna Said, Jakarta Selatan.
Dia juga berpesan agar Humanies terus menjangkau generasi muda dan terus mendorong perubahan. “Terus bekerja menjangkau generasi muda, tetap kritis dan mendorong perubahan, yuk kita jangkau dan kita pastikan kita bisa menjangkau semua," ujarnya.
Pada kesempatan itu, perwakilan dari warga masyarakat Kampung Bayam, Jakarta Utara yang sedang menempati hunian sementara (huntara), memberikan oleh-oleh kepada Anies, setandan pisang ambon dan buah blewah dari hasil produksi panenan mereka.
Relawan yang ada di daerah memang mengharapkan ada arahan dan penegasan dari Anies Baswedan tentang kiprah apa yang akan dilakukan seusai Pilpres dan Pilkada tahun lalu. Hal itu penting untuk menjaga semangat
Sementara itu, Sekretaris DPW simpul relawan Sobat Anies Putih (SAP) Provinsi Riau Hendry Iradi menyatakan bahwa perubahan yang sudah dihayati oleh pendukung dan pemilihnya. Jangan biarkan semangat itu layu tanpa diberi pupuk dan disirami. Menyikapi pemberitaan tentang kiprah Anies Baswedan setelah Pilpres dan Pilkada Jakarta, Hendry merasa positif. Di Riau, dalam Pilpres tahun lalu pasangan AMIN dikalahkan oleh gencarnya serangan Bansos sedangkan di Pilkada, rezim dan partai pendukung di Pilpres berhasil mencegah Anies untuk bertarung.
Secara nyata Anies didzalimi dalam kedua perhelatan itu. Tetapi dia tegar dan lapang dada menghadapi semua itu. “Para relawannya pun melihat berapa besar dan tulusnya hati Anies dalam menyikapi semua itu. Tidak nampak rasa panik, galau dan tidak puas. Dia hadapi itu sebagai kenyataan dari Allah, walaupun tahu dan mengerti bahwa dia didzalimi,” kata pengusaha usaha menengah di Pekanbaru itu.
Para relawan di Riau menunggu apa yang akan dilakukan Anies selanjutnya. Kendati kalah Pilpres tahun lalu, nama Anies tetap bersinar dan harum di bumi Lancang Kuning, baik di kota Pekanbaru maupun di kabupaten dan kota lainnya. Relawan masih mengingat betapa maraknya kampanye Pilpres AMIN di Provinsi itu. Terlihat kampanye Anies lebih marak dari kontentan lain. Anies berkali-kali datang ke tanah Melayu itu.
Sewaktu masa kampanye, nama Anies banyak dibicarakan orang terutama di kedai-kedai kopi yang banyak terdapat di seantero Riau baik di Pekanbaru maupun kota-kota lain. Masyarakat yakin AMIN akan menang di provinsi itu. Tetapi fakta bicara lain. Hasil Pilpres menunjukkann yang menang adalah Prabowo-Gibran yang hampir tidak pernah menginjakkan kakinya ke bumi Riau di masa kempanye. Prabowo tercatat cuma sekali datang ke Pekanbaru.
Menang Karena Bansos
“Hasil Pilpres memang mengagetkan sebab Paslon norut 2 Pragib yang menang padahal mereka hampir tidak pernah datang ke sini. Orang menduga, operasi Bansos dan duit recehlah yang memenangkan mereka. Memang, banyak yang menemui, menjelang Hari pencoblosan bansos secara besar-besaran dikucurkan. Sedangkan dua pasangan lain tidak didukung oleh Bansos. Wajar kalau mereka kalah,” tambahnya.
Hasil Pilpres di Riau menunjukkan Pra-gib menang 56 persen suara, disusul paslon AMIN meraih 33 persen sementara Ganjar-Mahfudz hanya mendapat 11 persen. Berbeda dengan Pilpres, partai-partai pengusung Anies mendapat keuntungan efek ekor jas (coat-tail effect) berupa naiknya jumlah kursi mereka baik di DPR-RI, DPRD Provinsi maupun DPRD Kabupaten dan Kota.
Jika Anies menganngap perlu membentuk Ormas untuk wadah berhimpun dan berjuang bagi para pengusung Perubahan tentu akan disambut dengan gembira oleh relawan dan rakyat di tingkat akar rumput (grass-root), Dibutuhkan waktu yang cukup lama dan panjang untuk menghimpun kembali para relawan setelah hampir setahun mengalami masa vakum.
“Bagi kami, para relawan, Anies adalah pimpinan dalam artinya sebenarnya. Dia berjuang dengan ikhlas dan sungguh-sungguh untuk mewujudkan gagasan kerakyatan seperti ditunjukkan sebagai gubernur di DKI Jakarta. Hanya soal waktu saja dia dipilih Tuhan untuk menjadi pemimpin nomor satu. (*)
Tulis Komentar