ABW Cover 90% Area Transport Umum, Polusi Kini Ulah Pabrik

Lingkungan Hidup | 22 Aug 2023 | 01:58 WIB
ABW Cover 90% Area Transport Umum, Polusi Kini Ulah Pabrik
Jadi, tidak semata-mata banyaknya kendaraan (pribadi), tapi karena adanya juga pabrik-pabrik di sekitar Jakarta. Di hari libur sekali pun, udara Jakarta polusinya tinggi.

Uwrite.id - Buruknya kualitas udara khususnya di Jabodetabek belakangan ini tak semata karena kembalinya publik menggunakan kendaraan pribadi lantaran diubahnya kembali kebijakan moda transportasi umum yang sudah didesain Anies Baswedan (ABW) saat menjadi Gubernur DKI Jakarta.

“Dari perspektif kebijakan publik, buruknya kualitas udara Jakarta merupakan indikasi kegagalan penguasa mengendalikan faktor-faktor penyebab polusi udara tersebut,” ujar dosen Universitas Nasional (UNAS) Jakarta, Dr. Robi Nurhadi, Senin, 21 Agustus 2023.

Kegagalan penguasa yang dimaksud, imbuh Robi, bisa berarti pemerintah DKI Jakarta sekarang, juga pemerintah pusat.

“Hal itu berkaitan dengan perizinan yang diberikan ke pabrik yang juga menjadi penyebab polusi. Bisa juga lantaran kendaraan tidak lulus uji emisi. Juga bisa terkait kebijakan monitoring kualitas udara di Jakarta yang berasal dari lingkungan sekitarnya,” ujar Robi lagi.

Apapun penyebabnya, kegagalan penguasa mengendalikan polusi udara diyakininya telah menyebabkan berbagai kerugian. Mulai dari masalah kesehatan warga, hingga imbasnya terhadap perekonomian.

“Mestinya, pemerintah harus minta maaf kepada warganya. Paling tidak, berikan pelayanan gratis kepada masyarakat yang terdampak kesehatannya. Juga berikan pelayanan asistensi bagi warga yang terkena dampak tidak langsung yang menyebabkan usahanya terganggu. Misalnya ojek online, kurir barang dan makanan yang menggunakan sepeda motor dan UMKM lainnya,” lanjut Robi.

Ke depannya, Robi meminta hal ini perlu diantisipasi agar tak terulang lagi.

“Caranya, tindak tegas semua yang menjadi penyebab polusi udara. Siapapun!,” tandas Robi.

Hal yang serupa dikatakan Juru Bicara (Jubir) Anies Baswedan, Geisz Chalifah.

“Jadi, tidak semata-mata banyaknya kendaraan (pribadi), tapi karena adanya juga pabrik-pabrik di sekitar Jakarta. Di hari libur sekali pun, udara Jakarta polusinya tinggi. Sebab udara dari pabrik-pabrik itu melewati Jakarta,” ungkap Geisz sebagaimana dilansir KBA News, Minggu (20/08).

Bicara soal pengaturan moda transportasi massal di Jakarta, Geisz melihat apa yang disusun Anies Baswedan (ABW) saat menjadi Gubernur DKI sudah tepat lantaran telah meng-cover lebih dari 90 persen area Jakarta dengan transportasi umum.

“Sekarang tiap keluar rumah 300 meter saja sudah ada jaringan moda transportasi umum,” ungkap Geisz.

Geisz pun menyayangkan ucapan Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi yang menyikapi buruknya kualitas udara Jakarta dengan upaya penanaman pohon. Menurutnya, hal tersebut telah dilakukan semasa kepemimpinan Anies Baswedan dan gubernur sebelumnya.

“Itu konsep yang sudah ‘seabad’ lalu, dan itu sudah dilakukan terus menerus. Bagaimana menjadikan polusi Jakarta itu isu utama, itu sudah dibuktikan Anies. Ketika LSM menggugat dan tergugatnya itu Pemprov DKI, Pemerintah Pusat, dan daerah-daerah termasuk Pemprov Jabar, Pemprov Banten, satu-satunya yang tidak banding adalah Pemprov DKI,” tandas Geisz. (*)


 

 

Menulis di Uwrite bisa dapat penghasilan, Investasikan tulisan anda sekarang juga
Daftar di sini

Jika anda keberatan dan memiliki bukti atau alasan yang kuat bahwa artikel berita ini tidak sesuai dengan fakta, anda dapat melakukan pengaduan pada tautan ini

Tulis Komentar